WEDANG UWUH, PRODUK LOKAL YANG PANTAS DIKEMBANGKAN DALAM DUNIA KULINER
Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Jadi dalam ekonomi kreatif yang dibutuhkan adalah kreatifitas individu, keterampilan serta talenta yang memiliki kemampuan meningkatkan taraf hidup dan penciptaan tenaga kerja melalui penciptaan (gagasan) dan eksploitasi HKI. Hal ini berjalan sesuai dengan struktur perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi . Kedahsyatannya dapat dilihat dari sisi ekonomi adalah sumbangan ekonomi kreatif terhadap GDP suatu negara.
Yang menarik disini adalah hal yang memotivasi lahirnya istilah ini. Bila kita membuka mata, Indonesia ternyata memiliki keunikan tersendiri. Menurut saya, ke empat gelombang semua masih berlangsung di Indonesia, membuat Indonesia memiliki karateristik yang spesifik dan perlu perencanaan yang matang agar dapat berperan aktif didalam era ekonomi kreatif.
Faktor-faktor penggerak yang penting dalam penciptaan dan pembangunan industri kreatif disuatu tempat terdiri dari 3 komposisi, Pertama adalah talenta. Sudah jelas, untuk menghasilkan sesuatu yang berdaya saing, dibutuhkan SDM yang baik, yaitu Talenta. Orang-orang yang memiliki talenta memiliki penghasilan yang tinggi dari gagasan-gagasan kreatifnya dan mengeksploitasinya dengan berbagai cara. Kedua Toleransi, sebelum era ekonomi kreatif ini teridentifikasi, orang beranggapan bila ingin mendapat pekerjaan sebaiknya pindah kesuatu daerah dimana terdapat pengkonsentrasian kawasan-kawasan industri Bila suatu daerah memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap gagasan-gagasan yang gila dan kontroversial, serta mendukung orang-orang yang berani berbeda, maka iklim penciptaan kreatifitas dan inovasi akan semakin kondusif, karena pekerja kreatif dapat bebas mengekpresikan gagasannya. Termasuk dalam toleransi adalah kemudahan untuk memulai usaha baru dan ketersediaan kanal-kanal solusi finansial untuk mengembangkan bisnis.Dan yang terakhir adalah tekhnologi. Teknologi sudah menjadi keharusan dan berperan dalam mempercepat, meningkatkan kualitas dan mempermudah kegiatan bisnis dan bersosial. Dewasa ini semakin banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh teknologi membuat manusia sebagai operatornya memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkan gagasan-gagasan baru (teknologi akan menunjang produktifitas). Dengan demikian teknologi adalah faktor penting dalam pembangunan ekonomi kreatif.
Indonesia yang memiliki gelombang pertanian yang tinggi memungkinkan bahan-bahan pertanian seperti rempah-rempah dapat diolah menjadi suatu produk lokal yang sangat bernilai, di daerah Imogiri rempah-rempah ini diolah menjadi sajian minuman yang sering disebut wedang uwuh, wedang uwuh atau dalam bahasa indonesianya minuman sampah ini berbahan dasar rempah-rempah yang diantaranya dari serutan kayu secang, jahe, daun pala, daun kayu manis, ranting cengkeh, cengkeh, daun cengkeh . Wedang uwuh??Ya disebut wedang uwuh karena ampas atau baham-bahan minuman ini ketika telah bercampur tampak seperti sampah yang tak berguna. Wedang uwuh ini juga mempunyai manfaat yang menyehatkan diantaranya untuk menghangatkan tubuh, melancarkan peredaran darah, menurunkan kolesterol, meningkatkan dayatahan tubuh, mengobati penyakit seperti sifilis, batuk darah dan radang. Peluang bisnis wedang uwuh saay ini masih jarang yang menekuninya sehingga belum banyak pesaing, maka tidak ada ruginya jika wedang uwuh itu dapat lebih dikembangkan agar dapat menembus pasaran yang lebih luas. Kreativitas untuk membuat wedang uwuh agar dapat diterima dengan baik di pasaran dapat dilakukan dengan cara penemasan wedang uwuh yang sebagaimana kita ketahui saat ini wedang uwuh hanya dibungkus dengan plastik dan dilem menggunakan lilin.
Oleh karena itu masih banyak yang bisa dilakukan untuk menambah nilai jualnya seperti pembuatan wedang uwuh celup atau sirup, Sehingga dapat menarik konsumen lebih banyak. Dengan demikian peluang masyarakat desa sangat besar untuk mengembangkan wedang uwuh. Wedang uwuh dapat dijadikan usaha yang cukup menjanjikan seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Dengan segmentasi pasar yang jelas dan pemasaran yang efektif bisnis wedang uwuh dapat semakin berkembang. Wedang uwuh yang merupakan kuliner Imogiri Bantul, Yogyakarta, Indonesia ini harus dilestarikan. Cintai kuliner Indonesia, bangga akan produk dalam negri, karena membeli dan menggunakan produk tanah air berarti ikut dalam memajukan produk dalam negeri. Apabila produk Indonesia dapat diterima oleh masyarakat. Maka perkembangan terhadap produk tanah air ada di depan mata. Selanjutnya, akan sangat mempengaruhi beragam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagi Usaha Kecil Menengah (UKM), diterimanya hasil produksi mereka, akan sangat mempengaruhi bagi perkembangan usaha mereka. Apabila hasil produksi mereka habis di pasaran, maka modal beserta keuntungan akan diraih. Selanjutnya proses produksi dapat dilanjutkan. Dan bukan tidak mungkin mereka akan mengembangkan usaha mereka. Dengan demikian akan lahir lapangan pekerjaan baru yang berarti angka pengangguran berkurang, lantas mempengaruhi tingkat kriminalitas yang menurun, hingga lahirlah angka kemakmuran yang meningkat di tengah-tengah masyarakat. Jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai lebih dari 250juta jiwa menjadi modal bagi perkembangan produk tanah air.
”Aku cinta Produk Indonesia”. Inilah kata-kata yang harus selalu dikobarkan untuk membangkitkan ekonomi kita yang sedang lesu. Dan cinta dan bangga menggunakan produk tanah air adalah jawabannya. Membeli dan menggunakan produk tanah air berarti ikut dalam memajukan produk dalam negeri. Juga artinya ikut memajukan perekonomian bangsa secara mikro.
KOMPOSISI WEDANG UWUH
Bahan:
700 ml air
40 g serutan kayu secang kering
50 g gula batu/gula pasir
6 cm jahe, memarkan
2 lembar daun kayu manis kering
3 lembar daun cengkeh kering
3 lembar daun pala kering
10 butir cengkih/batang cengkih kering
700 ml air
40 g serutan kayu secang kering
50 g gula batu/gula pasir
6 cm jahe, memarkan
2 lembar daun kayu manis kering
3 lembar daun cengkeh kering
3 lembar daun pala kering
10 butir cengkih/batang cengkih kering
Cara Membuat:
- Bakar jahe, memarkan.
- Tuang air dalam panci. Masukkan jahe, cengkih/batang cengkih, daun cengkih, daun kayu manis, daun pala, serutan kayu secang, jahe, dan gula batu. Masak dengan api sedang hingga mendidih. Rebus selama kurang lebih 15 menit. Angkat dan saring (bisa juga dihidangkan tanpa disaring).
- Tuang ke dalam gelas. Hidangkan hangat.
Note :
- Warna air yang merah cerah terbentuk dari air seduhan secang. Bau harum muncul dari aroma kayu manis. Rasa hangat-pedas terbentuk dari jahe dan dedaunan rempah lainnya.
- Minuman herbal berbahan bahan rempah ini berkhasiat menghangatkan badan, menghilangkan masuk angin, batuk ringan, dan melegakan tenggorokan. Bagi pecandu rokok kretek yang pengin berhenti merokok, minuman ini mungkin bisa membantu menghentikan rokok kretek anda.